Kamis, 31 Mei 2018

Tentang Melepas Keperawanan dan Konsekuensi yang Tak Ringan di Baliknya

Featured Image

Berbicara mengenai keperawanan dan seks adalah hal yang tabu di negeri ini. Tak banyak orang punya keberanian untuk menyuarakan pemikiran dan pengalamannya mengenai seks. Padahal seks tak melulu tentang pornografi, ada banyak pengetahuan lain yang bisa kita petik dan pelajari demi kehidupan yang lebih baik.
Seperti salah satu pembaca Hipwee ini. Dirinya (yang meminta namanya disamarkan) punya keberanian untuk berbagi cerita kepada kita tentang pengalamannya melepas keperawanan sebelum menikah. Dalam artikelnya, ia jujur berbagi cerita dengan harapan agar pengalamannya bisa dijadikan sebuah pembelajaran bagi kita semua.
Aku kembali menyesap teh jahe di hadapanku. Memandang cairan hangat dalam cangkir yang kini setengah kosong seraya berpikir keras. Haruskah aku menceritakan kesalahan besarku pada dunia yang belum tentu dapat menerimanya? Haruskah aku membuka sebuah aib yang seharusnya aku jaga karena Tuhan pun telah menutupnya rapat-rapat? Atau seperti yang sudah lama aku pertimbangkan, menulis kisahku agar bisa dijadikan perenungan bagi orang lain?
Setelah melalui pertentangan batin dan logika yang melelahkan, akhirnya aku memutuskan untuk berbagi sepenggal perjalanan hidupku agar bisa dijadikan sebuah pelajaran bersama. Aku yakin, di luar sana banyak perempuan yang masih bisa diselamatkan dan menyelamatkan diri mereka sendiri setelah membaca pangakuanku. Atau paling tidak jika mereka bernasib sama denganku, mereka mengetahui apa yang harus mereka lakukan.

Aku tidak sedang mencari pembenaran. Sebelum menghakimiku lebih jauh, izinkan aku menceritakan pengalamanku lebih dulu

jgvrkvg

Aku adalah perempuan yang aktif secara seksual sebelum menikah dan kehilangan keperawanan di usia yang belum lagi genap 19 tahun. Entah siapa yang harus disalahkan, namun di usia yang bukan lagi remaja tanggung itu, aku sama sekali tidak mengerti pentingnya sebuah keperawanan. Yang aku tahu, berhubungan seksual di luar pernikahan adalah dosa besar — titik.
Aku tak pernah mendapat pendidikan seksual yang benar di keluarga maupun sekolah. Pun tidak ada yang mengatakan padaku bahwa selain perihal dosa, melepas keperawanan adalah pertaruhan hidup yang tak mudah konsekuensinya.
Aku tidak sedang mencari pembenaran. Akan tetapi, berkaca dari pengalamanku dan pengalaman banyak perempuan sepertiku di luar sana, bahwa pendidikan agama saja tidaklah cukup. Kata “dosa“ terlalu abstrak sekaligus terlalu mudah dilemahkan oleh hawa nafsu.
Karenanya, aku tidak akan menggunakan dalil-dalil agama untuk mengajakmu menjaga keperawanan dan berhubungan seksual hanya setelah ijab qabul atau janji suci di atas altar. Cukuplah orang tuamu atau para pemuka agama yang fasih melafalkan ancaman dosa dan api neraka bagi mereka yang melakukan hubungan seksual sebelum pernikahan.
Sebaliknya, aku akan memberitahumu apa yang tidak pernah mereka katakan tentang melepas keperawanan dan menjadi seorang yang aktif secara seksual sebelum menikah. Apa yang aku tulis disini adalah pengalamanku sendiri, pengalaman orang-orang  dan hasil observasi dari beratus-ratus jam curhat dan obrolan santai bersama beberapa teman, baik perempuan maupun laki-laki.

Seks bisa menjadi sebuah candu, kawan. Sekali kamu melakukannya ia akan terus jadi kebutuhan

Seks

Saat kamu memilih untuk melepas keperawananmu sebelum menikah, kamu tidak akan menjadi orang yang sama lagi dengan dirimu yang sebelumnya. Kegiatan seksual akan menjadi sebuah kebutuhan baru bagimu yang harus terpenuhi.

“Gak semangat banget gue. HBL (Haus Belaian Lelaki). Pacar gue udah hampir sebulan gak ngapelin.“
–Bunga, seorang teman

Seperti halnya rokok, seks pun dapat menjadi candu. Kebutuhan seksual yang tak terpenuhi dapat mengganggu mood-mu dan membuatmu merasa tidak bersemangat sehingga dapat menurunkan produktivitasmu.
Jika seks sudah menjadi sebuah kebutuhan bagimu, secara naluriah kamu akan berusaha mendapatkannya dan mencari pemenuhan. Masalahnya, dari mana kamu bisa selalu memenuhi kebutuhan seksmu jika kamu belum menikah?

Hubungan seks yang harusnya sakral bisa terasa makin kasual. Pertimbanganmu tak lagi panjang saat diajak berbagi peluh dan saling merengkuh otot yang pejal

Pert

”Dia bukan pacar gue. Kita ngelakuinnya cuma sekali, kok. Karena kita terbawa suasana malam itu. Semua ngalir gitu aja.“

– Mawar, seorang teman

Jika kamu sudah pernah berhubungan seks sebelumnya, pertahananmu terhadap godaan untuk berhubungan seks akan semakin lemah. Kamu tidak akan berpikir seribu kali untuk melakukannya lagi dengan dalih:

“Lagi pula aku sudah gak perawan, kok.”

Hal ini disebabkan seks yang telah menjadi kebutuhan yang harus selalu kamu penuhi.
Sudah lama aku ingin berhenti menjadi seorang yang sexually active sebelum menikah. Tapi hal itu sangat tidak mudah. Butuh waktu satu setengah tahun untukku benar-benar berhenti, sehingga saat ini aku free from sexual activity.
Pertahananku mudah goyah karena melakukan hubungan seksual bukan lagi hal yang berarti. Lain halnya jika kamu belum pernah melakukan hubungan seksual sama sekali, menahan hasrat biologismu yang satu ini akan jauh lebih mudah.

Akan ada ketakutan yang selalu menghantuimu. Tak ada jaminan bahwa dia 100% setia padamu. Risiko tertular Penyakit Menular Seksual terasa makin mengganggu

Risiko penyakit seks menular akan menghantuimu

Yang satu ini memang terdengar sangat klise. Aku yakin pasti kamu sering mendengarnya. Tapi apakah kamu benar-benar menyadari bahwa kamu bisa saja tertular penyakit yang berbahaya karena seks bebas? Apa kamu yakin, dia, laki-laki yang bersih dan selalu tampil klimis itu tak membawa kuman Treponema penyebab raja singa?
Jika kamu berdalih bahwa kamu hanya melakukannya dengan cowokmu dan begitupun cowokmu hanya melakukannya denganmu, apakah ada jaminan bahwa ia setia di belakangmu? Nope, dear!

Berhubungan seks selalu sepaket dengan kemungkinan hamil di luar nikah. Memilih melahirkannya atau aborsi sama-sama akan mengubah hidupmu selamanya

Kehamilan di luar nikah mengubah hidupmu

 “Bayi yang dulu merupakan hal yang aku anggap lucu sekarang berubah menjadi hal yang menakutkan. Setiap malam aku selalu dihantui oleh suara tangis bayi.“

–Marry, pacar seorang teman.
Ketika kamu hamil di luar nikah, pilihanmu ada dua. Aborsi atau menikah dengan kesiapan mental yang belum mumpuni. Dari dua pilihan itu, Marry dan pacarnya memilih untuk aborsi. Saat ini luka aborsi Marry sudah sembuh dan ia bisa beraktifitas seperti sedia kala. Namun luka psikologisnya? Belum sama sekali.

“Ibu mertua gue selalu maki-maki gue karena kesalahan sepele. Padahal waktu gue dan suami masih pacaran, dia baik banget sama gue. Tapi setelah nikah (karena hamil duluan) dia benci banget sama gue, karena katanya gue ngerusak masa depan anaknya. Padahal, kalo mau ngomongin siapa yang hidupnya paling rusak ya gue! Umur segini gue udah harus momong anak sana-sini.”

–Karin, teman dari seorang teman

Kepekaanmu pada perhatian pria juga harus makin teruji. Kadang kamu tak tahu lagi — perhatiannya memang bukti ketulusan, atau sekadar ingin menjadikanmu objek pelampiasan?

Kamu tak tahu laki-laki yang tulus

Jika kamu berhubungan seksual dengan seorang cowok atau pacarmu, kamu akan sulit mengenali motif cowok itu kepadamu. Apakah perbuatan baiknya murni karena kasih sayang, atau hanya untuk memenuhi kebutuhan seksualnya darimu.

Cewek: “Aku gak enak badan, nih. Mana di rumah lagi nggak ada siapa-siapa…“
Cowok: “Loh, orang rumah pada kemana emangnya?“
Cewek: “Ke luar kota“
Cowok: “Aku ke rumah ya. Sekalian aku bawain bubur panas buat kamu“
Cewek: “Tapi di luar hujan deras loh, masa kamu mau kesini jauh-jauh cuma buat anter bubur aja?“
Cowok: “Gak apa-apa, sayang. Buat kamu apa aja aku lakuin“
Mari majukan ceritanyaasatu jam kemudian. Dia akan datang ke rumahmu setengah basah karena menerobos hujan dengan motor sport-nya. Menyuapimu bubur dengan tidak sabar. Lalu mengatakan padamu bahwa ia kedinginan dan butuh dipeluk (yang berakhir dengan kamu harus memenuhi kebutuhan seksnya).
Mungkin akan ada pula satu keadaan dimana sebenarnya cowokmu sudah tidak lagi mencintaimu namun ia tetap bertahan denganmu hingga ia mendapat cewek lain yang bisa memenuhi kebutuhan seksualnya.
“Gue udah nggak cinta sih. Tapi ngga niat juga untuk mutusin dia. Nantilah kalo udah ada pengganti yang bisa ngasih gue jatah.”
–Black, seorang teman

Aku yakin tidak semua laki-laki berpikiran sejahat itu. Namun kemungkinan bahwa kamu hanya  dimanfaatkan selalu ada, ‘kan?

Melepaskan pria yang sudah mengambil keperawananmu bukan perkara mudah. Sebrengsek apapun dia tak jarang kamu memilih bertahan dan menyerah

Kamu tak bisa lepas darinya

Ketika kamu memberikan keperawananmu kepada seorang cowok, kamu akan terikat sangat kuat dengannya. Itulah alasan, mengapa banyak pasangan yang tidak juga berpisah walaupun hubungan percintaan mereka seperti neraka. Memang tidak bisa digeneralisir, namun dari pengamatanku, banyak sekali pasangan yang berpacaran bertahun-tahun dengan hubungan yang tak harmonis dan tak bahagia tetap mempertahankan hubungannya.
Cewek yang sudah menyerahkan keperawanannya akan sangat takut kehilangan sang pacar. Hal ini sangat tidak sehat untuk sebuah hubungan. Karena cewek tersebut akan sangat permisif terhadap sikap cowok yang semena-mena sehingga hubungan mereka tidak seimbang.
Aku pun mengalami hal ini. Aku menyadari banyak cowok yang lebih baik dan lebih mencintaiku dari pacarku dulu. Namun aku merasa seperti tak memiliki pilihan lain karena aku sudah memberikan semua yang aku miliki kepada pacarku. Sehingga mau tak mau, aku bertahan dengannya.

Masa lalu bukan tisu sekali pakai yang mudah dibuang. Dalam hubungan barumu status “tidak perawan” akan tetap dikenang

korban

“Kemaren pacar gue nampar gue lagi pas kita berantem hebat. Dia cemburu banget gue dikasih cokelat sama cowok. Padahal lo tau sendiri kan, kalo gue dan cowok itu gak ada apa-apa. Itu Cuma hadiah ulang tahun yang biasa banget.”
–Melati, seorang teman


 Setelah melakukan hubungan seksual, kamu akan lebih protektif dan memiliki rasa cemburu yang lebih besar satu sama lain. Aku banyak menjumpai kasus dimana seorang cowok melakukan kekerasan kepada pacar yang sudah disebadaninya, namun tidak pernah melakukan kekerasan serupa pada mantan pacar lain yang tidak pernah berhubungan seksual dengannya.

Menurutku, hal ini disebabkan karena rasa sayang dan cemburu yang berlebihan serta rasa memiliki secara utuh sehingga dapat memunculkan sikap semena-mena.
”Setiap kali kita bertengkar, pacarku pasti menyinggung soal ketidakperawananku. Sehingga, apapun masalahnya akulah yang akhirnya meminta maaf. Dia seolah-olah tidak pernah bersalah dalam hubungan kami hanya karena aku sudah tidak perawan dan dia masih perjaka”
–Aku


 Ya, itu adalah pengalaman pribadiku. Pacarku yang masih perjaka selalu menyiksaku secara psikologis dengan bersikap seolah-olah aku sangat hina dan dia telah memuliakanku karena dia tetap memilihku walaupun aku tak lagi perawan. Sakit? Sudah pasti.

Tentu ada laki-laki yang bisa menerimamu apa adanya. Tapi ada juga yang tak bisa berbesar hati ketika tahu kondisimu yang sudah tak perawan lagi

Pilihanmu jadi terbatas

Ketika kamu menyadari bahwa hubunganmu dengan pria yang telah kau berikan keperawananmu dengan suka rela ternyata tak dapat dipertahankan, kamu akan menemukan masalah ini.
Tidak semua cowok mau menerima cewek yang sudah tidak perawan sebagai istri. Kalaupun ia menyatakan akan menerimamu apa adanya, bukan tidak mungkin di kemudian hari dia akan mengungkit-ungkit kembali masa lalumu yang kelam.
Kamu bisa saja tidak memberitahukan masa lalumu kepada sang calon suami. Namun, apakah sebuah ikatan pernikahan yang awalnya dilandasi kebohongan akan berjalan dengan baik? Ku rasa tidak sama sekali.

Pandangan orang tidak lagi hanya ditentukan oleh perilakumu. Melainkan  juga keputusan menyerahkan keperawanan yang kamu ambil di masa lalu

kamu sudah pasti dicap cewek nakal

 A: “Si Anggrek cantik, ya! Baik lagi, jago masak, suka sama anak-anak”
B: “Iya istriable banget. Tapi tau nggak sih lo kalo dia udah nggak perawan?”
A: “Hah, masa? Tau dari mana lo?“
B: “Jadi dia itu mantannya si C. Si C  cerita bla…bla…bla..”
A: “Wah, sayang banget ya, mau aja si Anggrek kaya gitu”
Tidak semua cewek yang rela melepaskan keperawanannya sebelum menikah adalah cewek nakal. Tapi dalam budaya Indonesia yang masih kental unsur religiusnya, keperawanan adalah suatu yang sakral, dan melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah hal yang tabu. Sehingga bagi para pelakunya akan mendapatkan penghakiman sosial.
Dipandang rendah, dicaci, atau paling tidak, dikasihani seperti contoh dialog di atas adalah hal yang akan kamu hadapi jika kamu melakukan hubungan seks  sebelum menikah.

Pada akhirnya, mereka yang menjaga keperawanan sebelum menikah akan dinilai sebagai perempuan yang lebih istimewa dan terhormat. Kamu harus terima, walau tak sepenuhnya sepakat

istimewa

Banyak sekali cowok yang mengaku bahwa keperawanan bukan suatu hal penting yang harus diributkan. Dari obrolan ringanku dengan mereka, hampir semua cowok dengan gentle-nya mengatakan mereka dapat menerima cewek yang sudah tidak perawan sebagai pacar atau istrinya kelak. Namun, benarkah semurni itu penerimaan mereka? Benarkah pandangan mereka tentang perawan atau tidak, bukan lagi menjadi masalah penting?

“Aku nggak akanlah making love sama pacarku. Dia masih perawan. Aku emang rusak, tapi aku gak mau merusak sesuatu.”

–Red, seorang sahabat

“Aku have sex sama beberapa cewek, tapi bukan sama pacarku yang sekarang. Aku terlalu sayang sama dia. Enggak tega juga karena dia masih perawan.“
–Blue, seorang teman

Apa yang bisa kita tangkap dari pengakuan cowok-cowok di atas? Ya, mereka lebih menghargai perempuan yang bisa menjaga dirinya sehingga mereka terdorong juga untuk ikut menjaga. Mengambil sebuah keperawanan adalah sebuah beban dan diidentikkan dengan merusak sesuatu bagi mereka.
Hal itu juga lah yang mendasari mengapa cowok dengan mudahnya have seks dengan perempuan yang tidak lagi perawan. Karena mereka merasa tidak punya beban dan tidak merasa merusak!
Cewek-cewek menyukai bad boy yang menjadi good boy hanya karena dirinya. Sementara cowok-cowok menyukai good girl yang menjadi bad girl hanya karena dirinya.


 Mengapa bisa begitu? Karena dua-duanya menciptakan rasa diistimewakan. Cewek-cewek akan merasa dirinya berbeda dan istimewa ketika dapat mengubah bad boy menjadi good boy. Sementara cowok-cowok akan merasa sangat tersanjung jika dia bisa mendapatkan cewek baik-baik yang menjadi nakal hanya untuk dirinya.
Namun pada akhirnya, semua pilihan tetap berada di tanganmu. Bagimu yang masih mempunyai pilihan, memilihlah dengan bijak. Karena jika saja waktu tak terlalu jauh, aku pun ingin kembali untuk dapat menganulir pilihanku. Dan bagimu yang bernasib sama denganku, kuatlah!
Renungkanlah kembali jalan hidup yang kamu ambil dan sedang kamu tapaki. Jika kamu merasa kacau, mungkin tandanya kamu harus kembali pada Tuhan. Hanya Dia yang tidak akan pernah mencampakkan dan memandangmu rendah.

Rabu, 30 Mei 2018

Menabung Rindu di Tanah Rantau



Featured Image

Bagi kami para pejuang rantau, perantauan bukan hanya mengajarkan kerinduan namun juga kemandirian.

"Merawat rindu dengan segala keterbatasan, membiarkan ia memenuhi seluruh rongga hati, hingga menyesakkan tanpa tau lagi udara mana yang harus di hirup".


Jarak memang terlalu jauh memberi rentang, KM nya pun bahkan terlalu jauh untuk di hitung, banyak gunung yang dilewati untuk sampai ke tempat ini. Iya, sekarang kita hidup berbeda pulau, udara yang kita hirup pun sudah berbeda, meski kita masih di tudung langit yang sama tetap saja kita tak saling bertatap muka lagi. Mencoba peruntungan di Ibu Kota yang kata mereka lebih kejam dari ibu tiri, mencoba merantau dan berpisah dari keluarga yang sebelumnya tak pernah ada jarak.


Berada di perantauan memgajarkan banyak pelajaran,kemandirian, kesabaran dan juga ketegaran.


Meskipun kadang banyak kebohongan yang kami lakukan disini agar senyum keluarga di tanah kelahiran tidak hilang. Disini, di tanah perantauan kami mencoba peruntungan yang berharap lebih baik. Memang, semua yang ada dipikiran sebelum merantau tak pernah sama dengan nyata yang kami jalani setelah merantau, berharap dapat kerja yang bagus dan sesuai dengan keinginan. Namun semua tidak terjadi seperti yang di bayangkan, perjuangan disini sangatlah ekstra, bersaing dengan ribuan pengangguran lainnya yang berasal dari seluruh kota di Indonesia, berangkat subuh naik KRL dan sampai rumah setelah isya, antrian panjang ketika registrasi di tempat penerimaan karyawan, berdesakan dan saling dorong.


Entah semua memang tidak sesuai dengan apa yang ada dipikiran. Jika boleh jujur, " aku ingin pulang" aku ingin kembali ke tanah kelahiran ku.


Namun itu pikiran pengecut bukan? walaupun tak mudah disini tetap saja aku tak ingin menjadi pecundang yang hanya berangan angan tanpa mewujudkan angan itu, mewujudkan mimpi di mata terbuka, bukan hanya mewujudkan mimpi dengan mata tertutup ketika melelapkan tubuh. Perjuangan di Ibu Kota memang tidak mudah, harus bersaing dengan ribuan orang yang datang, dengan lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan angka pengangguran, namun bagaimana pun kami tak akan pulang hanya karna persaingan yang lebih berat disini.
Kadang memang, di celah hujan di tengah petir kami ingin menyatu agar tak ada yang tau air mata bercucur deras dari ruang mata, membasahi dinding pipi dengan begitu deras, namun tetap saja tak ingin terlihat oleh siapapun bahkan jika bisa tangis kami tak ingin diketahui oleh alam sekalipun, karena hanya akan membuat malu.
Bagaimana mungkin ,hati yang keras ketika akan berangkat menginjak tanah rantau menjadi rapuh dan lembek sesampai disini hanya karna perjuangan yang belum seberapa. Perjuangan itu memang belum seberapa dengan perjuangan orang orang disekeliling ku, yang berusaha mencari sesuap nasi di tengah terik matahari, dan yang paling membuat ku malu pada diri sendiri mereka masih tetap bersyukur meski hanya untuk hari itu saja.

Tekadku, lihat saja bagaimana aku akan bertarung, bagaimana hasilnya nanti entah kalah oleh ibu kota atau menang melawannnya lihat saja nanti.

Lihat saja, kau akan kalah karena kerasnya hati kami, dan kami tak akan kalah hanya karna kau lebih kejam dari ibu tiri, Memang kerinduan akan rumah di tanah kelahiran akan menggunung, karena setiap hari kami menabung rindu, meski hanya untuk hal-hal kecil di tempat kelahiran, tapi tunggu saja bagaimanapun rindu itu akan segera tumpah, tumpah dengan tangis yang pecah karena berujung temu atau tumpah karena tak berujung temu.

Selasa, 29 Mei 2018

Karena Masa-Masa Sekolah Itu Seru, Kamu Akan Susah Melupakan 13 Hal Ini!

Featured Image

Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya jadi anak sekolah. Ada yang akan mengatakan kalau masa sekolah itu ribet lah, bikin kesel lah, dll. Tapi, gak sedikit juga yang mengatakan bahwa masa-masa sekolah itu adalah masa paling indah. Ketika lulus SD dan masuk SMP, kita akan mengatakan kalau masa SD lebih indah. Begitupun ketika kita masuk SMA, kita akan lebih memilih masa SMP sebagai masa paling indah. Pun ketika kuliah, rasanya masa SMA lebih enak. 

Yang pasti, semua masa sekolah itu adalah masa yang campur aduk. Ada keselnya, horrornya, lucunya, serunya, dll. Intinya, masa sekolah itu adalah masa yang ngangenin. Gak percaya? Coba kalian baca 13 hal berikut. Mungkin kalian yang sudah atau akan lulus dari bangku sekolah bakalan berpikir gini, "iya ya... masa sekolah itu ternyata indah."


1. Ini paling sering kejadian, nih! Terlibat cinlok sama temen kelas. Tapi kebanyakan cinta di masa sekolah itu adalah cinta monyet. Ya walaupun gak semuanya, sih.

cinta monyet ciyeeh!

Cinta itu memang selalu datang tanpa diundang. Bahkan anak kecil sekalipun udah banyak yang kenal cinta (tragis!). Jujur deh, pas masa SD atau mungkin TK kalian pasti pernah suka-sukaan sama temen kelas. Kirim surat yang entah isinya apa karena tulisannya aja bengkong-bengkong gak jelas. Waktu SMP dan SMA pun kalian juga rajin tuh suka-sukaan sama temen sekolah. Walaupun dengan cara yang lebih elit, pakai SMS, telpon, ataupun sosmed. Tapi intinya tuh sama. Kalian lagi kena cinlok! Beruntung sih kalau cinlok kalian itu adalah cinta sejati, bukannya cinta monyet semata.

2. Guru killer udah jadi semacam "sahabat" yang selalu nongol dan (sayangnya) gak pernah pengertian

Ngeri, Pak!

Ingat lagi deh sejak SD sampai SMA berapa guru killer yang pernah ngajar kalian? Pasti tiap masa sekolah, entah itu SD, SMP, SMA pasti ada 1 guru killer yang nyangkut di kelas dan dengan teganya membuat jantung berdegup kencang ketika beliau ngajar. Tapi sebagai siswa mah kita cuma bisa menerima dengan lapang dada, iya nggak? 
"Guru killer? Disenyumin aja. Do'ain tetap sehat supaya beliau bisa lihat murid-muridnya sukses."
Dan entah kenapa, diajarin sama guru killer bikin jadi paham banget sama pelajarannya.

3. Apalagi pas pelajaran atau gurunya yang ngebosenin, kelar deh tuh!

tidurlah~


Hayoo... siapa yang suka gini? Pas pelajaran apa? Kebanyakan bakalan bilang pas pelajaran PKN, Sejarah, atau Bahasa Indonesia. Ya memang sih, tidur di kala guru mendongeng memang dosa, tapi enak juga. Asal jangan diterusin ya? Kasihan gurumu dicuekin terus, tuh!

4. Mulai dari telat, gak ngerjain tugas, seragam gak lengkap, bisa jadi pelanggaran umum yang banyak dilakukan

hukuman~



Serius deh, yang namanya melanggar aturan dan dikasih hukuman itu memang menyakitkan. Walaupun udah ngasih alesan yang sangat jelas kepada guru tata tertib, tetep aja beliau ngeyel. Padahal siapa sih yang mau telat upacara? Siapa yang sengaja gak pakai seragam lengkap? Ketahuilah... itu semua hanya bencana yang tanpa disengaja dilakukan oleh anak-anak sekolah. Ya... namanya juga lagi apes!

5. Kantin itu bisa jadi tempat belajar, nongkrong, bolos, dan nyari gebetan.

makan bareng~

Di masa sekolah, kantin bisa jadi tempat multifungsi. Bukan cuma buat makan aja. Tapi kantin juga bisa jadi tempat nongkrong, pelarian ketika jam kosong atau pas pengen bolos, dan yang terpenting buat nyari gebetan. Eits! Gebetannya yang pasti sesama anak sekolah ya, bukannya yang jualan.


6. Pengennya sih gak nyontek, tapi apa daya otak tak sampai!



jangan ditiru!

Ada tiga kemungkinan kenapa seorang murid menyontek:
1. Dia gak belajar
2. Dia udah belajar, tapi materi yang diujikan beda sama yang dipelajarinya
3. Dia memang gak ngerti sama sekali itu materi apaan!
Sementara, niatnya adalah ingin punya nilai bagus. Maka, nyontek adalah cara terakhirnya. Entah itu ngelirik kerjaan temen, maksa atau malak temen (kejam!), nulis di kertas, atau bahkan nulis di telapak tangan dan paha bisa jadi cara yang halal-halal aja. Asal setelahnya jangan lupa tobat, ya?

7. Masuk ekskul yang sesuai sama bakat dan minat itu memang sesuatu banget! Dijamin, hidupmu akan tercurahkan demi ekskulmu!

ekskul~

Ekskul atau ekstrakurikuler udah jadi semacam hal yang wajib diikuti. Kalau pas SMA nih, ekskul yang terkenal banget alias banyak peminatnya adalah ekskul basket dan bulletin (di sekolah gue gitu). Atau kalau yang suka baca teenlit, ekskul yang selalu jadi idaman adalah basket, band, dancheerleader. Rasanya kalau udah masuk ekskul yang terkenal kayak gitu, masa depan dan reputasi di sekolah bakalan mapan. Gimana nggak? Ekskul-ekskul kaya gitu udah pasti dipenuhi sama murid-murid yang terkenal, cukup banyak yang pinter, dan yang pasti banyak yang sedap dipandang mata. 

8. Bikin geng adalah hal wajib!

nge-geng

Ketika kamu udah ketemu sama anak-anak yang memang cocok sama kamu, di saat itulah secara gak langsung geng telah terbentuk. Jadi, gak aneh kalau di setiap masa-masa sekolah pasti tercipta yang namanya geng. Bahkan ada yang saking seriusnya bikin geng, sampai geng-nya dikasih nama segala. Ya... itu memang ketika masih jaman alay. Tapi biarin aja, sih. Itu tandanya kehidupan sekolahmu masih bahagia, hehe.

9. Upacara itu antara rela dan terpaksa memang. Tapi mau gimana lagi?


upacara oh upacara~

Hari Senin itu memang penuh dengan cobaan. Udah masuknya harus lebih awal karena ada upacara, udah harus siap sedia upacara sejam, belum lagi panas-panasan. Jadi deh upacaranya gak hikmat. Nah, kalian pasti pernah kan lemes-lemesan waktu upacara?

10. Ada yang diidolakan dan ada yang mengidolan. Itu udah biasa kalau pas sekolah.

diam-diam suka

Ehmm... ada yang dulu pernah diam-diam suka sama temen sekelas, kakak kelas, atau adik kelas? Udah pernah ngaku atau nembak langsung? Kalau yang udah diterima dan sampai sekarang masih langgeng, selamat! Kalau yang sampai sekarang belum menyatakan perasaannya, yang tabah! Makanya, lain kali kalau suka sama seseorang langsung dimantepin tuh hatinya biar gak menyesal pada akhirnya, ya? Semangat! 

11. Menolak dan ditolak itu juga udah biasa!

Nyesek!

"Lebih gampang merasakan cinta daripada harus mengatakannya."
Duile! Memang sih, gue gak pernah tahu gimana rasanya ditolak. Tapi menurut survei dari kebanyakan orang dan hasil nonton film, ditolak itu sakitnya kebangetan sampai bisa kebawa mimpi (katanya). Nah, buat kalian yang pernah ditolak pas menyatakan cinta di masa-masa sekolah, tenang aja. Biasanya orang yang menolak cinta akan menyesal, walaupun cuma sebentar.

12. Lulus itu memang seneng, tapi sedih juga sih.

awalnya hehe, akhirnya huhu~

Waktu kelulusan tiba, rasanya deg-deg-an setengah mati. Begitu nama disebut sebagai salah satu yang lulus, hidup seakan bebas. Hingga seragam rela dicoret-coret, foto-fotoan, jalan-jalan, sampai detik-detik mengharukan pas wisuda rela dijalankan. Itu semua agar kenangan asam-manis sekolah gak terabaikan begitu saja.

13. Intinya masa-masa sekolah ya harusnya penuh kenangan, dong!

kayak gitu~

Intinya, masa-masa sekolah itu penuh suka dan duka. Dihukum iya, ditolak dan menolak iya, jatuh cinta iya, nyontek dan sebagainya juga iya. Semua hal itu mau nggak mau pasti dirasakan oleh kalian yang mengenyam pendidikan. Namanya juga bagian dari proses kehidupan dan sosialisasi, pasti ada banyak hal yang didapat. 
Tapi tenang aja, masa-masa sekolahmu gak akan kemana-mana selama kamu dengan rapi menyimpan setiap momennya. Jangan lupa buat kamu yang udah lulus, tetap jaga komunikasi dengan teman-teman sekolahmu dulu. Buat yang belum atau akan lulus, jangan lupa untuk terus membuat kenangan-kenangan seru bersama teman-teman dan guru-gurumu. Karena kalau kalian udah dilepas dari sekolah, semuanya hanya akan tinggal kerinduan. Ingat, waktu itu terus berlari dan gak akan menunggumu, apalagi buat muter balik ke masa lalu. So... hargai apa yang kamu miliki sekarang ya? Nikmati hidup dan berbahagialah!

Senin, 28 Mei 2018

Dear Para Lelaki, Inilah Ciri Kasat Mata Kalau Gadismu Benar-Benar Serius Padamu

Featured Image

Seiring berjalannya waktu, hubungan kalian beranjak semakin dewasa. Segala perlakuan dari pasanganmu lama-kelamaan menjadi sebuah rutinitas setiap harinya, mulai dari mengucapkan "Good Morning" sampai jalan-jalan di akhir pekan. Namun, di balik semua bentuk kasih sayang pacarmu, tersimpan sebuah tanda tanya besar di benakmu, "Dia sebenarnya serius nggak sih sama aku? Atau hanya terpaksa ya?" Nah lho, bahaya jika pacar kamu hanya pura-pura sayang padamu, boys. Yuk, simak tanda-tanda kalau pasanganmu memang serius menjalin hubungan denganmu! :)


1. Tidak Mudah Mengatakan Putus

putus

Setiap pasangan pasti pernah mengalami perselisihan dalam menjalani hubungan, baik karena masalah kecil maupun masalah besar. Biasanya pihak wanita yang paling sering menunjukkan amarah kepada pasangannya, entah itu dengan acara ngambek, menyindir, ataupun diam seribu bahasa. Nah, jika pasanganmu sungguh mencintaimu, boys, mereka tidak akan mudah mengatakan putus ketika menghadapi masalah dalam hubungan kalian.
Mereka senantiasa akan mencari solusi untuk keluar dari masalah tersebut. Mungkin awalnya mereka melampiaskan amarah mereka, tetapi tidak sampai memutuskan untuk mengakhiri hubungan kalian. Biasanya, mereka tidak akan mempermasalahkan hal kecil seperti kamu telat menjemput atau lupa tanggal jadian kalian. Ketika menghadapi masalah besar seperti ada wanita lain yang mendekatimu atau mantannya menghubungi kembali, mereka pun akan tetap tenang menyikapinya. Mereka juga tak ragu untuk mendiskusikan solusinya bersamamu, boys.

2. Mau Mendengar Keluh Kesahmu

Selalu ada

Hidup seperti roda berputar, terkadang berada di atas, terkadang juga di bawah. Ada saatnya seseorang merasa terpuruk dan sulit untuk bangkit kembali, yang mungkin saja pernah kalian alami, boys. Kasus sederhananya yaitu ketika kalian sedang bokek, alias tidak punya uang. Apalagi di saat mendekati hari jadi kalian, sungguh berat rasanya. Di hati kalian ingin sekali membelikan tas idamannya, namun realita berkata sebaliknya. Namun, di saat-saat terpuruk inilah yang dapat menjawab pertanyaan besarmu tentang keseriusan wanitamu, boys.
Wanita yang benar-benar menerimamu, tidak akan mempermasalahkan tentang perayaan hari jadi kalian, tas idamannya tidak bisa dikabulkan olehmu, atau tidak bisa jalan-jalan denganmu di akhir pekan. Mereka akan paham bahwa kalian memang sedang terpuruk dan akan mendengarkan segala keluh kesah semasa sulitmu. Hebatnya lagi, mereka akan membantu kalian untuk bersemangat dan bangkit kembali. Biasanya, mereka akan mengingatkan kalian tentang mimpi-mimpi yang akan kalian capai bersama mereka, yang tentu saja memberi cambukan bagi kalian untuk bangkit lagi, boys.

3. Terbiasa Jaga Jarak Dengan Laki-laki Lain

Jaga jarak

Bukan bermaksud jual mahal, hanya saja wanitamu tahu betul batas-batas berhubungan dengan orang sekitarnya. Mereka selalu menjaga kepercayaan pasangannya meskipun kalian tidak berada di sekitarnya. Memang hal ini bukan bagian dari kewenangan kalian untuk mengekang pergaulan pasangan kalian, boysYaps, ini adalah inisiatif dari dalam diri pasanganmu.

Mereka paham bagaimana cara bersikap dengan rekan kerjanya, juga tidak suka tebar pesona. Hebatnya lagi, wanitamu tahu betul cara menghadapi rekan kerja yang berniat mendekatinya, tidak segan-segan wanitamu akan mengabaikan pesan dari rekannya tersebut. So, jangan lupa untuk mengapresiasikan usaha wanitamu ini ya, boysSimple saja, cukup dengan menjaga hati kalian ketika sedang tak bersamanya :)

sakit

Makan di luar memang menyenangkan, tetapi tidak bagi wanitamu. Loh, memangnya kenapa? Ya, mereka akan lebih suka bila mereka yang menyiapkan bekal untukmu, boys. Mereka tidak ingin pacar mereka mendapat asupan gizi yang buruk di luar sana.

"Kamu nngak tau kan mereka masak pakai minyak apa? Belum tentu bersih makanannya."
"Aku nggak mau kamu jajan sembarangan, kalau kamu diare gimana?"
"Jangan makan kebanyakan gorengannya, nanti kamu batuk, yang"
Mereka tak peduli dicap sebagai "Cewek Bawel", yang terpenting adalah kesehatan kalian. Duh, sama seperti ibu kalian di rumah ya :V. Sudah kebayang kan punya istri yang pintar mengurus kesehatan keluarga kalian kelak, boys? Pertahankan!

5. Penyabar

Sabar banget

Ketika menghadapi masalah pekerjaannya, wanitamu cenderung bisa membagi emosinya. Di balik rasa stressnya, mereka masih mampu memberikan kalian rasa nyaman. Bukannya mengeluh, mereka bercerita kepada kalian hanya untuk mengurangi beban pikiran saja, boys. Sikap mereka selalu tenang, tidak meluapkan kemarahan secara asal, juga pembawaannya cenderung dewasa.
Di sisi lain, di saat kalian dihadapkan dengan perselisihan dalam hubungan, mereka tak cuma diam. Pasti mereka berusaha untuk terus memperbaiki kesalahan mereka. Misalnya, kalian bertengkar karena wanitamu terlalu akrab dengan rekan kerjanya, di lain waktu, mereka akan senantiasa menjaga jarak dengan rekannya tanpa mengganggu urusan pekerjaannya.
Jika kalian berbuat kesalahan, mungkin mereka akan marah, tetapi kemarahan mereka bukan yang berangsur-angsur terus menyalahkan kalian, boys. Kemarahan wanita yang baik adalah kemarahan yang mengarahkan kalian ke arah perubahan yang lebih baik. Contohnya seperti saat mereka melarang kalian untuk merokok. Mereka ingin yang terbaik untuk kalian, boys.

6. Setia

Selalu menanti

Cocok banget buat kalian yang sedang LDR nih. Jangan sekali-sekali kalian menyalahkan jarak sebagai penghalang di antara kalian. Berterima kasihlah kepada jarak, karena jarak mampu menguji seberapa tinggi tingkat keseriusan wanitamu, boys. Asalkan kalian mampu menjaga hati di luar sana, niscaya wanitamu akan memberi lebih dari sebuah kesetiaan.
Setianya seorang wanita, tak perlu kalian pertanyakan lagi, cukup kalian pertahankan makhluk langka yang satu ini, boys. Jika kalian lulus ujian LDR, maka berbangga hatilah, cinta kalian memang kuat dan pantas untuk menuju ke tahapan selanjutnya. Semangat bagi kalian yang masih dalam ujian, percayalah, usaha penantian kalian akan berbuah manis nantinya. :)

Minggu, 27 Mei 2018

Kamu Nggak Bisa Makan ‘Aku Sayang Kamu’ Tiap Hari. Relationship Goals yang Dewasa Harusnya Begini

Featured Image

Berbahagialah untuk kalian yang sedang berbahagia dengan pacar, atau gebetan yang sebentar lagi akan menjadi pacar. Memiliki seseorang yang mendapat porsi yang cukup besar di hati, membuat hampir sebagian besar orang merasa utuh. Seperti bertemu dengan sosok yang selama ini hilang, dan (mungkin) ditakdirkan untuk menjalin cinta bersamamu (ciyeee).
Tak jarang, kamu dan sang pacar pun berlomba-lomba untuk menciptakan momen-momen tak terlupakan yang memperpanjang masa berlaku kisah cinta yang kalian rajut. Kejutan, kado, bahkan kata-kata manis tak jarang diberikan dan dilontarkan untuk membuat hati berbunga-bunga. Benar-benar menjadi relationship goals yang sudah terwujud dengan sempurna. Menyenangkan memang, pertanyaan yang perlu kamu cari jawabannya adalah:


Pencapaian yang ingin didapat saat berpacaran memang banyak bentuknya. Tak selamanya yang romantis dalam tutur kata perilaku bisa memberikan jaminan yang manis pada masa depan. Ada baiknya kamu bersiap, guys.

Hati wanita mana yang tidak luluh diberi sebuket bunga di depan pintu. Membuat hati senang dan merasa dihargai.

Makin sayang dikasih bunga

Sepertinya, naluri yang tertanam dalam diri wanita tidak bisa dijauhkan dengan ragam hal yang membuat hati meleleh. Siapa diantara para kaum hawa yang mampu menolak pesona dan keindahan dari bunga yang memang ditujukan secara istimewa untuknya? Saat hari berat pun, melihat bunga mawar merah saja sudah membuat hatinya membaik kembali.


Tak ada hujan pun angin, tetiba sebuah buket bunga yang cantik bersandar dengan indahnya di depan pintu rumahmu. Kamu pun dibuat senang tak kepalang, memang ini salah satu kejutan yang kamu idamkan. Hore, salah satu relationship goals-mu sudah terpenuhi! Memang, pacarmu romantisnya luar biasa, dia tahu benar cara memikat hati wanita. Telah memilikinya, rasa bersyukur yang menggema di hati pun tak henti kamu panjatkan.

Boneka yang besar memang mahal, tapi enak untuk dipeluk. Dia tak ingin kamu merasa kesepian saat tak bersama.

Pelukan yang menghangatkan

Saat raga terpisah jarak ratusan kilometer, rindu melanda tak kenal waktu. Ketika kamu diharuskan dibuat jauh oleh jarak, apa daya mendengar suara dan wajahnya dari layar gadget menjadi obat rindu paling mujarab. Kedua tangan pun tak sanggup menjamah dia, yang biasanya bisa ditemui kapan saja.
Kadang, pelampiasan tercepat saat pelukan tak bisa mendarat dengan sempurna padanya adalah dengan memeluk bantal, guling, atau boneka. Mungkin, pacarmu yang romantis itu tak segan untuk memberimu hadiah sebuah boneka beruang yang besarnya melebihi badanmu. Dia rela merogoh kocek dalam-dalam agar membuatmu merasa tak kesepian. Uwuwuwuw, manis dan relationship goals banget! Terasa makin sempurna kisah cinta ini, saat punya pacar seromantis ini!

Diajak makan fancy ditemani temaram lilin manisnya tak karuan. Tapi, akan beda rasanya jika memakan masakan yang dibikin bersama di dapur.

Memasak bersamamu di dapur rumah kita

Menikmati momen yang penuh dengan keromantisan di bawah langit malam diselimuti bintang, sambil menyantap makanan yang fancy romantisnya sudah level di paling atas. Ditemani temaram cahaya dari lilin-lilin di sekeliling meja, akan menyempurnakan sesi romantis sambil mengeluarkan kata-kata manis. Mengenai perasaan yang akan serius, siapa yang sanggup untuk menolak?
Jika kamu memiliki waktu lebih untuk membayangkan sekaligus membandingkan. Sesekali berandai-andailah, kamu duduk di meja berdua sambil menyantap masakan yang dipotong dan diracik bumbunya olehmu dan dia. Memang, menyatukan dua kepala dari wanita dan pria untuk berperang di dapurbukanlah hal yang mudah. Berselisih dalam berebut pisau, cara memotong sayuran, dan takaran bumbu, bukankah terasa lebih romantis? Daripada kamu membuang uang yang lebih mahal, mencoba membuat resep ala kalian akan lebih terkenang. Dia sudah menunjukkan keseriusan saat mau mencoba-coba menjalani salah satu hal kecil saat berumah tangga nanti.

Cinta juga butuh modal, menabung sudah harus dimulai. Masih tertarik buat makan “aku sayang kamu” tiap hari?

Pilih yang mana?

Cinta memang menenangkan hati, perasaan pun sukses digenapkan oleh dia. Bahkan, ucapan manis macam ini akan selalu menghiasi pesan atau chat-mu yang dikirim atau kamu kirim olehmu atau pun dia. Setiap pagi, menjelang makan siang, bahkan menjelang tidur, ucapan selamat pagi diiringi panggilan sayang, adalah topik utama yang tidak boleh ditinggalkan.
Perlu diingat, ungkapan kata yang manis memang yang ingin didengar oleh pasanganmu. Tapi, cinta nggak akan membuatmu kenyang. Dengan bilang “aku sayang kamu“, apa kamu tiba-tiba bisa punya rumah untuk ditinggali bersama nantinya? Apakah kamu tetiba bisa punya uang untuk menafkahi keluarga kecilmu nanti?
Jika sampai saat ini dia masih suka melontar sekadar kata manis, lebih baik kamu pertimbangkan kelanjutan hubungan ini. Relationship goals yang sebenarnya adalah kamu bisa bersanding dengan dia yang sama-sama mau berjuang. Menabung bersama, menyisihkan sebagian penghasilan untuk cicil KPR rumah dan sewa gedung nikah. Akan terasa indah, pada akhirnya.

Tak perlu repot-repot saling menghadiahi benda mahal. Merencanakan tentang rumah impian berdua jauh lebih nyata dan buat hubungan ini lebih serius.


Harta atau kebahagiaan?

Menerima pemberian dari orang terdekat, bikin hati senangnya tak karuan. Apalagi mendapat barang spesial nan mahal dari sang pacar, tak kepalang perasaan di dada. Membahagiakan memang, bahkan kamu akan semakin memantapkan hati jika memang dia benar-benar ditakdirkan oleh kamu. Siapa yang tidak ingin tiba-tiba diberi jam tangan idaman yang jumlah nolnya sudah susah dihitung? Kamu pun jadi tak sabar menanti kejutan lain nantinya.
Daripada terlalu sering membeli hadiah, belajar untuk merancang dari banyak segi untuk benar-benar membangun hubungan serius. Jika obrolan kalian sudah mengarah mengenai desain rumah, tanah di daerah idaman, hingga detil mengenai cicilan KPR dari beberapa bank, bersyukurlah, jalan menuju pencapaian tertinggi hubungan sudah semakin dekat. Karena relationship goals itu ketika kedua belah pihak mau berjuang bersama, bukan menanti satu pihak saja yang berjuang.

Punya panggilan Papa-Mama saat pacaran tak ada yang melarang. Yang dicari adalah yang berani meminang dan membuat Papa-Mama menjadi nyata.

Siapa yang berani melamar

Seberapa serius hubungan yang sedang kamu jalin, bisa ditebak dari panggilan sayang. Tidak sedikit diantara kalian yang sudah memberikan panggilan sayang seserius Mama-Papa, Ayah-Bunda, atau bahkan Umi-Abi. Bahkan, jika kita mau menghitung, sebenarnya banyak. Jangan buru-buru menghakimi dan bilang “iyuuuh” saat mendengar mereka saling memanggil. Keseriusan orang tak ada yang bisa menebak. Siapa tahu mereka memang sudah dalam tahap mendekati disahkan penghulu saja.
Apapun panggilan sayangnya, yang ditunggu-tunggu sebagai relationship goals-nya adalah siapa yang berani meminang dan membuat panggilan Mama Papa itu menjadi benar-benar nyata. Percuma semesra itu, jika tak ada penyelesaian dan keberanian untuk menikahinya. Memang terdengar romantis dan enak didengar telinga, tapi aksi kecil dan sederhana dan realistislah yang dicari.
Mengandalkan sekadar manisnya kata tak akan menjamin kebahagiaan yang akan kamu dapat di masa depan. Memang, iming-iming dan kata indah yang terangkai akan membuatmu lupa pada kenyataan. Pada akhirnya, relationship goals yang sebenar-benarnya berawal dari hal kecil yang sederhana, tapi konsisten dengan steps nyata. Selamat memulai dan menciptakan relationship goals sesuai versimu ya, guys! 🙂